Puisi Tanpa Sedu Karya Subagio Sastrowardoyo

Tak ada berita dari radio atau koran
Hati robek dalam kesunyian
Penjual budak menghantamkan rotan ke punggung hitam
darah meleleh
semua berlaku
tanpa sedu

*
Setiap melihat kita menghadap:
- meja, kota, cahaya
di kaca garis bidang memantulkan muka

Kali ini tak ada yang dihadap

Yang dilihat hanya ruang tak berhuni
dan dinding kamar hilang batas

*
Begitu samar seperti orang ketiga
Dia, yang datang tak menyapa

Kapan lagi bisa berjabatan
dan saling lupa logat bicara
sebab kita pernah berkenalan, entah di mana
Tak mengapa: kita sudah cinta pada wajah dan suara

*
Tak ada yang tahu
Burung hitam lepas dari kalbu
(Burung malam dengan matanya nyalang)
Kuda sembrani yang menanti
merindukan pacarnya
Kukunya merah disaput gincu
Tak ada saksi


Sumber: Keroncong Motinggo (1975).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama