Puisi Tembang Pangkur Karya Subagio Sastrowardoyo

Ketika didendangkannya lagu yang dipelajarinya
dari orang tua
bidadari pada mendengar dari balik dinding
dan nenek-moyang yang pernah tinggal di bumi
diam tepekur.

Sudah lama dia tidak menyanyi tembang pangkur

Laut lalu berhenti di titik nadir
dan kijang berdebar mulai minum dari pangkal telaga
angin kembali ke hutan purba

Kota terbakar sudah hilang asapnya
mengapa harus terus mendendam

Di teras alam merelung kedamaian.


Sumber: Hari dan Hara (1982).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama