di teluk pengabisan aku terdiam
begitu dingin kelokan ini mendaki
begitu jauh perahu terpisah
ke tengah menyisir danau balikkan kilau
simanis dari lembah priangan
terpagut pada hati sendiri pada malam lampau
kini debu menghadang kota tercinta
gelanggang yang selalu terbuka bagi rakyat sengsara
datanglah mendung
datanglah awan
datanglah malam
oooooii inang
ada mangga muda
dalam sampan
ada hati suka
dari seberang
diayun kecipak air ke batu
dibalut tepi kain basah
dan gelepar ikan dalam keranjang
bikin lagu tiada kelu
(Parapat, 6 November 1956)
Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).
begitu dingin kelokan ini mendaki
begitu jauh perahu terpisah
ke tengah menyisir danau balikkan kilau
simanis dari lembah priangan
terpagut pada hati sendiri pada malam lampau
kini debu menghadang kota tercinta
gelanggang yang selalu terbuka bagi rakyat sengsara
datanglah mendung
datanglah awan
datanglah malam
oooooii inang
ada mangga muda
dalam sampan
ada hati suka
dari seberang
diayun kecipak air ke batu
dibalut tepi kain basah
dan gelepar ikan dalam keranjang
bikin lagu tiada kelu
(Parapat, 6 November 1956)
Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959).