Sedang Tuhan pun memanggil-manggil
cintamu. Memanggil kita yang dungu
Ketika dari lengking muazin yang menggigil
Berjatuhan gerimis
Dan jiwa yang teriris
Marilah sembahyang!
Marilah bersujud!
Marilah tenggelam!
Seseorang bangkit dengan sendirinya
dari ranjang. Berwudlu, mengusap muka
dengan air sumur bumi kinasihnya. Air dari tanah
yakni sang Ibu yang mellahirkannya
dan mengurus hari-hari matinya
-itu bakti kepada-Nya. Kerna demikianlah semangat
dan Bahagia: menemukan wujudnya.
Angin subuh membelai tubuhnya
Dan bulu-bulu pun bangkitlah
Angin subuh adalah napas Tuhan
Berhembus dari mulutnya yang wangi
Sumber: "M" Frustasi Dan Sajak Jatuh Cinta (2022).
cintamu. Memanggil kita yang dungu
Ketika dari lengking muazin yang menggigil
Berjatuhan gerimis
Dan jiwa yang teriris
Marilah sembahyang!
Marilah bersujud!
Marilah tenggelam!
Seseorang bangkit dengan sendirinya
dari ranjang. Berwudlu, mengusap muka
dengan air sumur bumi kinasihnya. Air dari tanah
yakni sang Ibu yang mellahirkannya
dan mengurus hari-hari matinya
-itu bakti kepada-Nya. Kerna demikianlah semangat
dan Bahagia: menemukan wujudnya.
Angin subuh membelai tubuhnya
Dan bulu-bulu pun bangkitlah
Angin subuh adalah napas Tuhan
Berhembus dari mulutnya yang wangi
Sumber: "M" Frustasi Dan Sajak Jatuh Cinta (2022).