Puisi Mendoakan Khatib Jumat Agar Mendoakan Karya Taufiq Ismail
Berminggu-minggu debu Galunggun menyusupi kota-kota Beratus-ribu saudara kita jatuh sengsara Di Kalimantan berjuta hektar…
Berminggu-minggu debu Galunggun menyusupi kota-kota Beratus-ribu saudara kita jatuh sengsara Di Kalimantan berjuta hektar…
Sebuah orde tenggelam sebuah orde timbul tapi selalu saja ada suatu lapisan masyarakat di atas gelombang itu selamat Me…
(berdasarkan kisah-kisah hewan dari Masnawi, karya Jalaluddin Rumi) Tersebutlah kisah seorang saudagar Yang akan berangk…
Sedang Tuhan pun memanggil-manggil cintamu. Memanggil kita yang dungu Ketika dari lengking muazin yang menggigil Berjatu…
Malam ketika lampu padam Kupikir puisi akan bisa meneranginya sampai jadi merekah. Tapi aku membutuhkan dirimu. Lekuk tu…
Suara tagihan terdengar seperti rintihan yang gentayangan, sesaat setelah dimakamkan bulan lalu, meminta untuk segera di…
kepada Kang Ilen Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, Hari depan Indonesia adalah bola‐bola l…
Kau. seorang penyair, baru sejurus bicara padaku Pada pertemuan jarak jauh, mungkin tak berarti Tapi mengapa justru, di s…
Siapa itu mengacungkan tangan ke luar jendela Tingkat teratas Atmosfer penuh gelombang Awan di antara antena Gelombang …
maunya mulutmu biacara terus tapi telingamu tak mau mendengar maumu aku ini jadi pendengar terus bisu kamu mema…
sayang malam ini hujan begitu panjang dan meresahkan. jalanan banjir, lorong-lorong tergenang, udara teramat le…
Empat lelaki menyusur pinggir kali Nasibnya mengalir bersama air menghilir Di mana mereka bertemu? Ke mana mereka kan pe…
Dari Osaka hendak ke Nara Berhenti sebentar di Ikoma; Rindu hati tidak kentara Tapi zikir tetap bergema. Dari Osaka he…
Kalau ada sumur di ladang Boleh itik menumpang mandi; Kalau saja umurku panjang Mungkinkah kauterima aku mengabdi. Kal…
Gelang si paku gelang gelang si rama-rama; Pulang aku 'kan pulang mengembara cukup lama. Gelang si paku gelang pa…
Kutemui sekarang, orang yang sering menggangguku dengan bisik-bisik. (Yogya, 1975) - Seno Gumira Ajidarma Sumber: Hor…
waktu si penyair menyeberang jalan menuju kantor pos untuk mengirim sajak ketigabelas ke sebuah majalah sastra yang up t…
Langit sepi tiga burung hitam merendah menggoda ombak orang-orang yang berbondong ke pantai mungkin mencari saudaranya y…
Seorang kuli tua di setasiun Yokohama Ketika ekspres tengah hari masuk dari ibukota Berdiri agak terbungkuk di depan pero…
Empat puluh sembilan tangga kemiskinan Hari panas Lima puluh sembilan tangga kemiskinan Hari sengangar Enam puluh sembi…