Puisi Pikiran Sesudah Makan Malam, September Karya Taufiq Ismail
Demikianlah, bila kita harus berkata juga Kontemporer! Saat ini! Ya Saat ini juga Dan secarik bintang melesat di atas sa…
Demikianlah, bila kita harus berkata juga Kontemporer! Saat ini! Ya Saat ini juga Dan secarik bintang melesat di atas sa…
Pada suatu sore bulan Desember Aku berdiri di tangga gereja Ketika lonceng mengumandangkan sunyi Dan serombongan burung …
Ingin kumimpikan banyak hal dan pergi ke malam yang jauh sambil membayangkan semuanya bakal kekal. Di musim yang rusuh i…
Februari yang ungu berderai pelan sepanjang malam, menyirami daun-daun kalender yang mulai kering. Aku melangkah ke dind…
AKU akan sampai lagi padamu, Desember, kau tahun yang mengunyah, yang akan menelan aku, atau meludahkan aku ke kalender ya…
tak pernah ada tawa seindah tawa di bulan juli mengembang rekah melengkung di atas bibir tipis mencipta tenang bagi hati me…
Puisi dalam deras hujan September, Linang airmata mengeja isak se cangkir kopi, tiada lagi rasa....... Hangat hambar jauh m…
September Oktober November Desember Bulan yang berakhiran -ber Bulan yang mendatangkan kebahagiaan Juga bulan-bulan sebelum…
September kembali menyapaku, tentu saja bersama kenangan tentangmu... Rangkaian waktu yang berlalu, belum menghapus jejakmu…
Berkali-kali ia menghembuskan nafasnya dengan sangat kasar. Matanya yang mulai berkaca, Bibir yang tak mampu mengucap kata …
(I) Pagi hari Oktober baru mulai Wajah ramah di halaman Seperti bukan kau Bukan kita lagi Udara mati Dingin mati Aku sadar,…
Hari ini, juli, tujuh belas tahun silam, telah lahir seorang anak perempuan dari rahim kasih sayang, rahim seorang Ibu yang…
Matahari sudah condong ke barat perlahan-lahan mulai terbenam. Aku berdiri di pinggir jembatan. Sendirian. Di balik bukit, …
Juli oh Juli apa yang kucari selama ini telah berada di hati meski ia tak secantik bidadari namun cintaku akan abadi untukn…
Kau tahu, Tuhan tak menciptakan jarak hanya saja kita yang tak saling bertemu. Kau tahu, Tuhan tak menciptakan penghalang h…
Terlihat di sana sepasang camar yang berterbangan mengepakan sayap sebebas-bebasnya Januari itu mengubah semua, bunga saja …
(I) Ini Februari Bulan merah jambu, kata mu Langit menitipkan salam Hujan tumpah ruah Membasah kebun, halaman dan hati Rind…
Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya Kepada pohon berbunga itu Tak ada yang lebih…
takdir basah di bulan Mei, tangisan awan lebam menyapa mendung tebal di langit, suara petir dan guruh bersahutan hujan leba…
Bersama kepercayaan Jiwa mengalirkan rasa Meski jauh menyekat mata Dari hujan di bulan Mei Terdapat rindu pada tiap tetesny…